Jenis-jenis Layanan Pemustaka (User Services) di Perpustakaan
Seperti sudah
dijelaskan bahwa jumlah jenis atau macam
layanan pemustaka di perpustakaan yang
dapat diberikan kepada pemustaka
sesungguhnya cukup banyak variasinya.
Namun semua layanan tersebut penyelenggaraannya haruslah
disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan
dan kebutuhan penggunanya.
Untuk mengingatkan saja bahwa macam layanan pengguna
tersebut antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:
(1) Layanan sirkulasi
(2) Layanan referensi
(3) Layanan pendidikan
pemakai
(4) Layanan penelusuran
informasi
(5) Layanan penyebarluasan
informasi terbaru
(6) Layanan penyebaran
informasi terseleksi
(7) Layanan penerjemahan
(8) Layanan fotokopi (jasa
reproduksi)
(9) Layanan anak
(10)Layanan remaja
(11) Layanan kelompok pembaca
khusus
(12)Layanan perpustakaan
keliling
(13)Dan lain-lain.
1. Layanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi
adalah pelayanan yang menyangkut peredaran
bahan-bahan pustaka yang dimiliki
oleh perpustakaan. Pada pelayanan sirkulasi ini dilakukan proses
peminjaman bahan pustaka yang boleh dipinjam, penentuan jangka waktu
peminjaman, pengembalian bahan pustaka
yang dipinjam dan pembuatan statistik peminjaman untuk membuat laporan
perpustakaan (jenis layanan ini akan dibahas lebih terperinci dalam bab
tersendiri).
Jenis koleksi
yang dipinjamkan biasanya
terbatas kepada bahan tercetak
saja. Tetapi ada juga perpustakaan yang
meminjamkan bahan-bahan non buku seperti kaset audio, kaset video, bahkan sekarang dengan variasi koleksi
di perpustakaan ada perpustakaan yang meminjamkan koleksi bahan pustaka dalam
bentuk disket, CD-ROM, Video-CD atau VCD dan DVD serta bahan-bahan lain. Bahan tercetakpun
tidak semua dipinjamkan. Jenis bahan pustaka yang lazim dipinjamkan adalah buku
teks. Ada juga perpustakaan yang meminjamkan
majalah-majalah lama (back issues).
Peminjamannya biasanya terbatas
kepada anggota perpustaka-an.
Pemakai yang bukan anggota biasanya tidak
boleh meminjam. Mereka hanya diperbolehkan membaca di tempat. Jangka waktu
peminjaman bervareasi antara perpustakaan yang
satu dengan perpustakaan yang lain. Ada perpustakaan yang meminjamkan koleksinya selama
satu minggu, dua minggu dan bahkan ada yang sebulan. Tetapi untuk buku yang
sangat diminati, perpustakaan hanya meminjamkan koleksinya selama satu hari
saja (short loan collection).
Biasanya jenis peminjaman seperti ini diadakan di perpustakaan perguruan
tinggi.
2. Layanan Referensi
Layanan referensi
adalah kegiatan pelayanan perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan
menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dangan menggunakan koleksi
rereferens serta memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi
referens. Karena itu layanan referens tersebut tidak lain adalah: (1) layanan
yang bersifat langsung artinya dalam memberikan layanan itu betul-betul
berhubungan langsung dengan para pemakai, (2) memberikan informasi kepada
pemakai baik informasi kepada pemakai baik informasi yang sifatnya ilmiah untuk
kepentingan studi dan penelitian maupun informasi yang sifatnya tidak ilmiah,
(3) dalam memberikan informasi tadi pelayanan petugas referens dapat dengan
leluasa menggunakan sumber-sumber baik yang ada di perpustakaan sendiri maupun
yang ada diluar perpustakaan, (4) membantu para pembaca/ pemakai perpustakaan
dalam menggunakan atau memangfaatkan sumber-sumber perpustakaan yang ada dengan
sebaik-baiknya.
Pada umumnya pelayanan
referens adalah sama untuk setiap jenis perpustakaan yaitu memberikan pelayanan
yang baik dan efisien kepada pengunjung atau pemakai perpustakaan baik bersifat
langsung, misalnya menjawab pertanyaan pengunjung maupun yang sifatnya tidak
langsung seperti membina dan mengembangkan koleksi rujukan.
Tugas layanan referens
tersebut berjalan baik apabila petugas memperhatikan orang/ pemakai yang
dilayaninya. Berbeda masyarakat yang dilayani berbeda pula kebutuhannya.
Disamping harus memperhatikan kebutuhan pemakai, tentu saja perpustakaan
tersebut harus menyediakan sumber-sumber yang dapat memberikan informasi yang
tepat kepada pemakai (jenis layanan ini akan dibahas lebih terperinci dalam bab
tersendiri).
3. Layanan Pendidikan Pemakai
Tidak semua pemakai
perpustakaan dapat atau mampu menggunakan perpustakaan dengan baik dan benar.
Banyak pemakai perpustakaan tidak mengetahui fungsi katalog, cara penyusunan
buku di rak, penggunaan bahan-bahan referens, alat-alat baca seperti alat baca
mikro dan, pada perpustakaan masa kini, komputer. Bahkan pada perpustakaan yang
sudah menerapkan sistem otomasi, pemakai tidak serta merta mengetahui dan
menguasai penggunaan katalog perpustakaan (OPAC). Karena itu perpustakaan perlu
dan bahkan pada perpustakaan perguruan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan
pemakai. Pemakai juga sering tidak mengetahui layanan-layanan apa saja yang
disediakan perpustakaan, serta bagaimana cara mendapatkan layanan tersebut.
Jadi layanan pendidikan pemakai didefinikan sebagai layanan yang diberikan
kepada pemakai yang berisi penjelasan mengenai cara-cara pemanfaatan baik
koleksi maupun layanan perpustakaan.
Tujuan pendidikan pemakai
adalah agar pemakai dapat dengan mudah menggunakan perpustakaan dengan baik dan
benar. Dengan demikian pemakai dapat mencari kebutuhan informasinya dengan
cepat, tepat dan efisien.
Isi pendidikan pemakai antara
lain adalah:
·
Memperkenalkan perpustakaan secara
umum seperti tugas dan fungsi yang diemban oleh perpustakaan, apa saja yang
dikoleksi oleh perpustakaan dan jumlahnya berapa, apa saja layanan yang
disediakan oleh perpustakaan dan bagaimana cara memperolehnya.
·
Keanggotaan perpustakaan seperti siapa
yang boleh dan tidak boleh menjadi anggota perpustakaan, jenis keanggotaan
(biasa, luar biasa dan lain-lain), hak-hak anggota, kewajiban anggota dan
sebagainya.
·
Peraturan dan tata tertib yang harus
dipatuhi oleh pemakai perpustakaan seperti peraturan menjadi pengunjung
perpustakaan (misalnya wajib mengisi buku tamu, tidak boleh membawa tas dan
jaket ke ruang baca/ koleksi, tidak boleh membawa makanan/ minuman ke ruang
baca/ koleksi dan lain-lain), sanksi bagi pemakai yang melanggar peraturan
(denda bagi peminjam yang terlambat mengembalikan pinjaman, sanksi bagi
peminjam yang menghilangkan buku, sanksi bagi pemakai yang mencuri atau
melakukan penyobekan buku dan sebagainya).
·
Teknik penelusuran informasi seperti bagaimana cara atau
teknik penggunaan koleksi referens, bagaimana cara penelusuran katalog,
bagaimana cara penggunaan OPAC, bagaimana cara atau teknik penelusuran pada
secara online atau penelusuran informasi yang ada di internet, dan lain-lain).
Cara atau teknik penyampaian
pendidikan pemakai sangat bervariasi untuk setiap jenis perpustakaan. Beberapa cara antara
lain:
·
Disampaikan secara formal seperti
penyelenggaraan pendidikan pemakai di kelas.
·
Disampaikan secara tidak formal
seperti pemberian bimbingan di ruang baca.
4. Layanan Penelusuran Literatur
Layanan ini biasanya diselenggarakan
oleh perpustakaan khusus (lembaga penelitian) dan perpustakaan perguruan
tinggi. Pada kedua perpustakaan ini seringkali pemakainya, karena kesibukannya
yang luar biasa, tidak sempat mencari sendiri informasi atau literatur yang
dibutuhkannya. Pada kasus yang demikian ini maka pustakawan harus
dapat membantu mereka mencarikan informasi dan literatur yang dibutuhkan dan
diminta oleh pengguna.
Dalam menyelenggarakan layanan
seperti ini beberapa perpustakaan, khususnya di perguruan tinggi, menempatkan
satu meja/ konter untuk konsultasi bagi pemakai yang membutuhkan pertolongan.
Nama konter tersebut bermacam-macam. Ada yang menamakan meja informasi, meja
konsultasi pemakai (reader adviser), meja kesiagaan informasi dan lain-lain.
Dalam hal ini pustakawan bersiaga menerima permintaan untuk menelusur informasi
yang dibutuhkan pemakai.
Persiapan yang harus dilakukan
dalam menyelenggarakan layanan ini ialah perpustakaan harus mempunyai katalog
yang lengkap dan handal sehingga pustakawan yang membantu mencarikan literatur
tidak menemui kesulitan dalam mencari kebutuhan pemakai. Perpustakaan juga
harus memiliki terbitan seperti bibliografi, indeks dan majalah abstrak sebagai
alat penelusuran informasi/ literatur. Perpustakaan juga harus menyediakan formulir
untuk mencatat pertanyaan pemakai, mesin ketik atau lebih baik komputer untuk
mengetikkan jawaban hasil penelusuran, mesin fotokopi untuk menggandakan
literatur yang dibutuhkan oleh pemakai dan lain-lain.
5. Layanan Penyebarluasan Informasi Terbaru
Layanan ini dalam
bahasa Inggris disebut dengan Current
Awereness Services. Layanan ini sering diselenggarakan oleh perpustakaan
khusus (seperti perpustakaan lembaga penelitian) dan perpustakaan perguruan
tinggi. Namun demikian, bukan berarti perpustakaan umum tidak
perlu menyelenggarakan layanan ini. Tujuan penyelenggaraan layanan ini adalah
untuk memberitahukan kepada pemakai apa saja informasi yang beru diterima oleh
perpustakaan. Di perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan khusus layanan
ini dikenal juga dengan nama informasi kilat. Pustakawan menyediakan daftar
informasi terbaru (termasuk daftar artikel dari jurnal ilmiah yang baru
diterimanya), kemudian daftar ini dikirim ke pemakai yaitu dosen dan peneliti,
dan juga ditempel di papan-papan pengumuman. Dengan menyebarkan daftar ini maka
pemakai akan mengetahui artikel terbaru yang menjadi koleksi perpustakaan tanpa
harus datang ke perpustakaan. Pemakai juga dapat memesan fotokopi artikel
tersebut juga tanpa harus datang ke perpustakaan (misalnya saja memesan melalui
telepon, fax dan saat ini ketika komunikasi dapat dilakukan melalui internet
pemakai juga bisa memesan artikel melalui email).
Penyiapan layanan ini tidak
terlalu rumit dan pekerjaannyapun sangat sederhana. Pustakawan tinggal
memfotokopi daftar isi jurnal ilmiah yang baru datang, kemudian dimasukkan ke
amplop (disertai dengan formulir pemesanan fotokopi artikel) yang sudah ada
alamat pemakai. Kemudian amplop tersebut dikirim ke pemakai. Pengirimannya
sendiri dapat melalui jasa pengiriman kantor pos atau diantar sendiri oleh
kurir. Di perpustakaan perguruan tinggi biasanya setiap dosen memiliki kotak
surat di fakultasnya masing-masing. Kurir yang mengantarkan surat dapat
meletakkan amplop tadi di kotak surat masing-masing dosen, dan dosen akan menerimanya.
6. Layanan Penyebaran Informasi Terseleksi
Mirip dengan layanan informasi
terbaru layanan ini juga menyebarkan informasi terbaru ke pemakai. Bedanya pada
layanan ini informasi baru yang akan dikirimkan ke pemakai diseleksi terlebih
dahulu supaya sesuai dengan minat pemakai yang akan menerima informasi. Mengapa
dilakukan seleksi terlebih dahulu? Hal ini karena mungkin pemakai yang menerima
informasi ini tidak ingin membuang-buang waktu membaca daftar isi majalah yang
tidak menjadi bidang perhatiannya. Dengan bantuan pustakawan, maka hanya daftar
artikel yang menjadi minatnya saja yang sampai kepadanya.
Penyelenggaraan layanan ini
tidak terlalu mudah karena pustakawan yang menyeleksi daftar artikel harus
mengetahui subyek atau bidang ilmu yang akan diseleksi. Oleh karena itu
sebaiknya layanan ini dibantu oleh spesialis subyek yaitu pakar dalam bidang
ilmu tertentu yang ditambah pengetahuan perpustakaan. Dengan demikian maka
hasil seleksi yang dikirimkan ke pengguna akan sangat mendekati bidang ilmu pemakai
yang menjadi pelanggan layanan ini.
Saat ini komputer dapat
digunakan untuk membantu seleksi daftar artikel sesuai dengan bidang ilmu atau
minat pemakai. Ini sangat membantu pekerjaan pustakawan dalam melakukan
seleksi. Dalam hal ini pustakawan hanya memasukkan data bidang ilmu atau minat
dari pemakai sebagai profil pemakai. Setelah itu pustakawan tinggal memasukkan
(meng-input) judul-judul artikel dari jurnal yang baru diterima. Komputer
secara otomatis akan melakukan sortir atau seleksi sesuai dengan profil pemakai
dan akan mencetak hasil seleksi tersebut. Selanjutnya pustakawan tinggal
mengirimkan hasil cetakan komputer tersebut kepada pemakai yang menjadi
pelanggan layanan ini.
7. Layanan Penerjemahan
Layanan ini sering
diselenggarakan oleh perpustakaan perguruan tinggi. Pemakai layanan ini
biasanya mahasiswa yang mungkin karena kemampuan bahasanya masih belum baik
ataupun mahasiswa yang kesibukannya luar biasa. Pada umumnya layanan ini
menerapkan tarif jasa penerjemahan. Tarif jasa ini sangat bervariasi dan
biasanya selalu mengikuti tarif yang berlaku di lembaga-lembaga swasta yang
menyelenggarakan layanan yang sama. Kadang-kadang perpustakaan memberikan tarif
yang lebih murah. Hal ini karena tujuan penyelenggaraan layanan ini tidak
semata-mata mencari keuntungan materi (profit
oriented), namun lebih kepada mencari kepuasan pelanggan (user satisfaction). Selain itu layanan
ini dimaksudkan untuk membantu pemakai dalam membaca bahan pustaka di
perpustakaan. Dengan demikian maka perpustakaan ini akan mendorong minat dan
kebiasaan membaca masyarakat.
Untuk menyelenggarakan layanan
ini perpustakaan harus benar-benar memiliki pustakawan yang menguasai bahasa
asing. Bahkan bukan itu saja, pustakawan juga sebaiknya mengusai bidang ilmu
yang artikelnya akan diterjemahkan, karena banyak sekali istilah-istilah khusus
dalam artikel yang mempunyai istilah-istilah khusus pula dalam bahasa
Indonesia. Dengan demikian diharapkan hasil terjemahannya dapat mendekati
kesempurnaan.
8. Layanan Fotokopi (Jasa Reproduksi)
Hampir semua jenis
perpustakaan memerlukan jenis layanan ini. Apalagi perpustakaan yang tidak
meminjamkan koleksinya keluar perpustakaan, maka perpustakaan tersebut wajib
menyediakan layanan ini. Hal ini karena seringkali pemakai tidak memiliki cukup
waktu untuk membaca di perpustakaan. Banyak juga pemakai perpustakaan yang
datang dari kota lain yang lokasinya jauh dari perpustakaan itu. Bagi pemakai
seperti ini biasanya hanya diperbolehkan membaca ditempat. Padahal seringkali
pemakai yang datang dari jauh memiliki waktu yang sangat terbatas. Maka
tidak ada jalan lain untuk menghemat waktu ia akan meminta jasa fotokopi untuk
mendapatkan artikel yang sudah ditemukannya.
Dalam menyelenggarakan jasa
fotokopi ini perpustakaan perlu berhati-hati, karena reproduksi bahan pustaka
ini akan sangat bersinggungan dengan undang-undang hak cipta. Karena itu
sebaiknya perpustakaan memiliki peraturan apa saja yang boleh difotokopi,
berapa banyak yang boleh difotokopi. Perpustakaan juga harus menempelkan
pengumuman peraturan tersebut secara terbuka dan menempelkan peringatan bahwa
memfotokopi lebih daripada yang diperbolehkan tersebut melanggara hak cipta.
Jika dimungkinkan, lebih baik perpustakaan tidak menyelenggarakan sendiri jasa
fotokopi, tapi bekerjasama dengan pihak lain. Dengan demikian maka perpustakaan
dapat terlepas dari resiko tuntutan jika ada yang melanggar hak cipta. Di
perpustakaan-perpustakaan negara maju mesin fotokopi yang disimpan di
perpustakaan tidak dijaga dan dioperasikan sendiri oleh pemakai perpustakaan. Untuk
membayar jasa fotokopi mereka menempatkan mesin seperti kotak koin atau kartu
yang secara tersambung ke mesin fotokopi. Pemakai tinggal memasukkan koin atau
kartu jika akan memfotokopi dan mesin akan bekerja secara otomatis setelah koin
atau kartu tersebut terbaca oleh mesin. Dengan peralatan seperti ini maka
tanggung jawab penggandaan bahan pustaka berada pada pihak pemakai.
9. Layanan Anak
Layanan seperti ini biasanya
diselenggarakan oleh perpustakaan umum. Sesuai dengan tugas dan fungsi
perpustakaan umum yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui
pendayagunaan koleksi bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian,
ilmu pengetahuan, dan rekreasi, maka salah satu layanan yang diselenggarakan
oleh perpustakaan umum adalah layanan anak atau juga dikenal dengan seksi
anak-anak.
Berbagai kegiatan disiapkan untuk kebutuhan anak-anak dari pemilihan
bahan pustaka sampai kepada pelayannya disesuaikan untuk anak menurut usia dan
selera anak-anak.
Bahan bacaan anak usia balita
lebih ditekankan pada gambar (picture
books) tanpa teks. Anak balita banyak tertarik pada gambar dan warna-warna
yang menyolok. Setelah usia sekolah dasar anak diperkenalkan dengan huruf dan
angka. Oleh karena itu koleksi untuk anak usia ini adalah buku-buku yang banyak
gambar dan berwarna-warni, namun sudah mulai ada sedikit teks. Anak-anak tumbuh
dan berkembang sehingga mereka membutuhkan bacaan-bacaan. Penyediaan bacaan
yang tepat adalah menjadi tanggung jawab pustakawan agar anak tertarik dan
gemar membaca. Anak-anak harus menemukan kepuasan dalam membaca, karena itu
pustakawan tidak boleh mengabaikan selera anak. Anak-anak membutuhkan bacaan
hiburan, informasi, dan hal-hal yang menarik dari lingkungannya. Televisi dan
teknologi informasi telah banyak mengubah kehidupan anak-anak modern seperti
sekarang ini termasuk bahan bacaannya. Oleh karena itu bacaan anak-anak perlu
disesuaikan dengan dunia anak-anak saat ini.
Tujuan utama dari layanan
anak-anak antara lain adalah:
·
Menyediakan koleksi berbagai bentuk
bahan pustaka, serta penyajiannya yang menarik perhatian anak dan mudah
digunakan
·
Memberikan bimbingan kepada anak-anak
dalam memilih buku dan bahan pustaka lainnya yang sesuai dengan usianya.
·
Membina, mengembangkan, dan memelihara
kesenangan membaca (sebagai hobi) dan mendidik anak belajar mandiri
·
Mempergunakan semua sumber yang ada di
perpustakaan untuk menunjang pendidikan seumur hidup
·
Membantu anak untuk mengembangkan
kecakapannya dan menambah pengetahuan sosialnya
·
Berfungsi sebagai suatu kegiatan
sosial dalam masyarakat untuk menyejahterakan anak.
Koleksi anak-anak agak berbeda
dengan koleksi orang dewasa. Memilih buku bacaan untuk anak-anak bukanlah tugas
yang mudah. Kriteria bacaan anak-anak harus sesuai dengan usia dan tingkat
kecerdasannya.
Jenis layanan
anak-anak di perpustakaan umum meliputi:
·
Layanan membaca
Selain meminjamkan bahan pustaka anak-anak, perpustakaan umum menyediakan
layanan anak-anak Balita dan anak-anak sampai usia 12 tahun. Mereka
diarahkan untuk mengembangkan imajinasi, meningkatkan minat baca dan gemar
belajar serta rekreasi yang mendidik.
·
Bimbingan membaca
Layanan ini diperlukan bagi anak-anak yang
membutuhkan bacaan khusus namun sulit untuk mendapatkannya. Anak-anak
diperkenalkan kepada buku secara bertahap yaitu dengan memberikan buku
bergambar tanpa teks. Setelah mengenal huruf mereka diberi buku bergambar
dengan teks sederhana dan mudah dibaca. Setelah lancar membaca maka mereka
diberi buku dengan teks yang lebih banyak daripada gambar sampai kepada buku
yang hanya terdiri dari teks saja. Untuk acara bimbingan membaca ini perlu
dilakukan secara terencana dengan jadwal yang teratur sehingga tidak mengganggu
jam pelajaran sekolah.
·
Layanan referens anak
Layanan kepada anak-anak perlu juga dilengkapi dengan
layanan referens. Anak-anak perlu diperkenalkan kepada buku-buku referens sejak
dini. Bahan referens untuk anak-anak mencakup ensiklopedia, kamus, atlas dan
lain-lain. Pustakawan yang bertugas di bagian referens anak-anak dapat memberi
bimbingan bagaimana mencari informasi, cara menggunakan buku referens dan
menjawab pertanyaan anak-anak.
·
Acara mendongeng
Layanan mendongeng ini biasanya sangat digemari
anak-anak terutama usia balita dan usia awal sekolah dasar. Pada usia ini
anak-anak memiliki rasa ingin tahu. Karena itu sangat tepat bila pada usia ini
diperkenalkan buku-buku yang sesuai dengan alam pikiran anak-anak. Buku
tersebut dapat dibacakan oleh pustakawan dengan cara seperti mendongeng.
Pustakawan (atau dapat bekerjasama dengan guru TK
atau SD) harus menggunakan koleksi dan alat peraga yang ada di perpustakaan
dalam mendongeng. Pembawa cerita harus
mempunyai pengetahuan tentang bacaan anak-anak yang akan disampaikan.
Waktu untuk melaksanakan acara mendongeng harus
disesuaikan dengan waktu berkunjung anak ke perpustakaan, biasanya waktu libur.
Jadwal acara mendongeng tersebut harus diumumkan di bagian pelayanan sehingga
anak-anak tahu kapan mereka harus berkunjung apabila ingin mendengarkan dongeng
tersebut.
·
Pertunjukan atau pemutaran film
Perpustakaan umum yang memiliki berbagai kegiatan untuk layanan anak-anak
sebaiknya melaksanakan pertunjukan film anak-anak. Untuk menyelenggarakan acara
pemutaran film ini perpustakaan dapat bekerjasama dengan perpustakaan lain yang
lebih besar yang memiliki koleksi film yang lebih lengkap dan memiliki peralatan
pemutar film. Saat ini pemutaran film dapat menggunakan alat pemutar VCD atau
DVD yang diproyeksikan ke layar melalui LCD proyektor. Beberapa
film anak-anak juga tersedia dalam bentuk VCD atau DVD.
Beberapa jenis film dengan tema sejarah, flora dan
fauna, alam, pengenalan tentang negara, penemuan ilmiah dan ruang angkasa dapat
menjadi pilihan untuk diputar.
10. Layanan Remaja
Biasanya perpustakaan umum
juga menyediakan layanan bagi anak remaja.
Perbedaan antara layanan anak-anak dengan layanan remaja, setingkat
lebih tinggi dalam menyediakan bahan pustaka yaiu yang sesuai dengan selera
anak remaja. Anak remaja berbeda dengan anak-anak balita. Anak remaja sudah
mulai mengenal identitas dirinya sehingga perpustakaan harus menyediakan bahan
bacaan yang mengarah kepada bacaan yang dapat mendorong mereka kreatif dan
bacaan yang berisi tokoh-tokoh panutan, misalnya biografi atau sejarah
tokoh-tokoh terkenal, tokoh pahlawan dan lain-lain.
Kemampuan remaja dalam hal
meneliti, mengevaluasi dan memperkaya apresiasi terhadap media komunikasi juga
sudah mulai berkembang. Kebiasaan membaca pada remaja seperti ini akan menjadi
modal untuk terus mengembangkan kemampuannya. Kebiasaan membaca remaja ini
harus dipelihara oleh perpustakaan dengan cara menyediakan bahan bacaan yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain bahan bacaan yang sesuai dengan selera
remaja, bahan bacaan yang harus disediakan harus pula mendukung kurikulum
sekolah baik roman, fiksi maupun maupun non fiksi yang mencakup pengetahuan
populer yang bermanfaat bagi remaja.
11. Layanan Kelompok Pembaca Khusus
Perpustakaan umum sering
menyelenggarakan layanan jenis ini. Selain layanan anak dan remaja perpustakaan
umum juga biasanya menyelenggarakan layanan khusus yang diberikan kepada
masyarakat yang berada di lembaga pemasyarakatan, panti asuhan, panti jompo,
penyandang cacat seperti tuna netra dan tuna rungu, serta petugas yang
terpencil seperti guru, penjaga mercu suar dan perbatasan. Untuk
menyelenggarakan layanan khusus seperti ini diperlukan persiapan dan perencanaan
yang matang sehingga apa yang disampaikan sesuai dengan masyarakat yang
dilayaninya. Beberapa pertimbangan diperhatikan seperti:
·
Kebutuhan, selera, pendidikan, usia dan keamanan/
ketertiban pembaca
·
Waktu pelayanan pada setiap lokasi
tentu tidak tiap hari karena kondisi mereka yang berbeda dengan masyarakat yang
berbeda dengan masyarakat umumnya
·
Petugas layanan pada unit layanan
khusus harus lebih terampil dan mempunyai kesabaran yang tinggi serta luwes
dalam mengambil keputusan.
Layanan khusus bagi
masyarakat tersebut bukan hanya
bertujuan agar mereka terampil menggunakan perpustakaan, namun lebih
dari itu agar masyarakat tersebut mendapatkan tambahan pengetahuan, sehingga
rasa percaya diri mereka dapat tumbuh dan mereka yakin dapat berbaur dengan
masyarakat lain di luar lingkungannya.
Penyiapan koleksi untuk
dilayanan kepada mereka adalah sebagai berikut:
·
Untuk layanan khusus ke lembaga
pemasyarakatan perlu dipilihkan bahan pustaka yang bermanfaat untuk membekali
pengetahuan yang berguna bagi pembacanya sehingga saat mereka kembali ke
masyarakat memiliki bekal dalam menjalani kehidupan yang layak. Subyek-subyek
yang dipilih dapat berupa agama, ilmiah populer, teknologi tepat guna,
keterampilan.
·
Untuk layanan khusus ke panti asuhan dan panti jompo perlu dipilihkan
bahan pustaka yang dapat menumbuhkan percaya diri agar pembacanya dapat mandiri
dan sadar akan keadaannya. Subyek-subyek yang dipilih dapat
berupa agama, kesehatan, psikologi, sosial dan budaya, dan keterampilan.
·
Untuk layanan khusus ke kelompok
pembaca tuna netra perlu dipilihkan bahan pustaka dengan huruf baille. Sayang
sekali koleksi dengan huruf baille di Indonesia masih sangat langka.
12. Layanan Perpustakaan Keliling
Layanan perpustakaan keliling
merupakan layanan ekstensi atau perluasan layanan dari perpustakaan umum.
Perpustakaan keliling ini dilakukan baik melalui kendaraan darat, laut dan
sungai, bahkan melalui udara. Layanan perpustakaan keliling dilakukan dengan
angkutan dari yang sederhana sampai kepada kendaraan modern. Misalnya saja ada
perpustakaan keliling yang masih menggunakan sepeda, sepeda motor, namun juga
ada yang menggunakan bus atau truk dan sudah dilengkapi dengan komputer yang
bisa akses ke internet. Mobil perpustakaan keliling ini sekarang dikenal dengan
nama mobil library. Mobil library atau perpustakaan bergerak/
keliling sangat efektif sebagai sarana layanan perpustakaan umum.
Penyelenggaraan perpustakaan keliling ini bertujuan untuk mendekatkan koleksi
kepada pemakainya, sebab banyak pemakai yang tinggal jauh dari perpustakaan
tidak berkesempatan mengunjungi perpustakaan. Padahal mereka juga
membutuhkan layanan perpustakaan.
Sarana mobil unit
perpustakaan keliling telah digunakan oleh semua negara di dunia untuk melayani
masyarakat yang jaraknya jauh dari jangkauan layanan perpustakaan umum.
Meskipun demikian pada negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia
dengan segala daya memberikan pelayanan perpustakaan kepada masyarakat
terpencil atau daerah kumuh seperti kota-kota yang berpenduduk padat dan
berekonomi lemah sehingga tidak mampu menyediakan bahan bacaan bagi
keluarganya.
Dalam menyelenggarakan
layanan perpustakaan keliling ini perpustakaan perlu merencanakan jadwal
pelayanan mobil unit perpustakaan keliling untuk melayani beberapa lokasi yang
jaraknya berjauhan dari perpustakaan umum dan sekolah-sekolah yang belum
memiliki perpustakaan. Setiap mobil keliling membawa kotak sebanyak lokasi
layanan (service point) dan atau
kelompok-kelompok pembaca. Setiap kotak berisi judul buku yang berbeda-beda dengan kotak lain sehingga
bisa dirotasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya sesuai aturan yang telah
dijadwalkan oleh pustakawan. Pustakawan menyusun jadwal danmerencanakan
pelaksanaan di lapangan agar mobil unit perpustakaan keliling berjalan lancar.
Pengembangan layanan
perpustakaan keliling perlu direncanakan untuk:
·
Pengembangan lokasi
·
Pengembangan koleksi
·
Pengembangan tenaga agar lebih
terampil dalam memberikan layanan
·
Pengembangan layanan di lokasi dengan
mengadakan berbagai kegiatan seperti story
telling, membaca buku, membaca puisi, mengadakan pemutaran film, sandiwara
dan sebagainya.
Kegiatan pengembangan layanan
perlu didukung dengan pengembangan koleksi berupa bacaan-bacaan kreatif, dan
bacaan-bacaan lokal seperti cerita rakyat tentang kejadian sebuah kota atau
desa dan lain-lain.
bagus artikel nya teruskan
BalasHapusterima kasih,, izin copy gan,,
BalasHapusLayanan Pnerjemahan susah dilaksanakan karena keterbtasan SDM
BalasHapussumbernya dari mana ya? tolong segera di respon
BalasHapusSumbernya donk om
BalasHapussumbernya dongg
BalasHapus